Sejarah

Pertanyaan

Bagaimana perjuangan rakyat aljazair mendapatkan kemerdekaan ?

1 Jawaban

  • Penduduk yang mula-mula dikenal oleh Aljazair adalah suku Berber, yaitu orang nomad dari Afrika utara. Di akhir abad ke 9 sebelum masehi, bangsa Funisia mendirikan negara Kartago di negara tetangganya, Tunisia dan selama berabad-berabad memperluas kekuasaanya ke sepanjang pantai Aljazair. Setelah bangsa Romawi mengalahkan Kartago di tahun 146 sebelum masehi, mereka memasuki wilayah yang dihuni suku Berber dan membuat daerah itu sebagai salah satu lahan pertanianuntuk menyediakan makanan bagi Kekaisaran Romawi. Setelah beberapa abad kekuasaan Romawi, suku Vandal dari Spanyol memasuki Aljazair (pada tahun 429) sehingga kekuasaan Romawi terguncang. Satu abad kemudian, Kekaisaran Bizantium mengalahkan suku Vandal. Pada akhir abad ke-7, bangsa Arab memulai penakhlukannya dan membuat suku Berber memeluk agama Islam serta memperkenalkan bahasa Arab. Pada abad ke-11 dan 12 dinasti Berber Islam dari Maroko menguasai Aljazair dan memberikan kesempatan kepada dinasti Aljazair yang merdeka untuk berkuasa sebentar pada abad ke-13.


                Di permulaan abad ke-16, bangsa Spanyol menduduki pelabuhan-pelabuhan Aljazair yang terpenting. Bangsa Aljazair mencari bantuan dari saudarnya, suku Babarossa, untuk mengeyahkan Spanyol dari pelabuhannya. (Barbarossa adalah suku perompak Barbar yang bersekutu dengan kekaisaran Turki). Namun, ketika pelabuhan itu berhasil dibebaskan, bangsa Barbarossa sendirilah yang mendudukinya bagi kekuasaan Turki Usmani selama 3 abad. Di tahun 1830, bangsa Prancis mulai berdatangan dan dengan sedikit demi sedikit mereka bergerak ke perdalaman, mengalahkan suku Berber, menakhlukan Tuareg di Sahara dan menyatukan Aljazair di bawah satu kekuasaan. Aljazair lalu menjadi satu bagian dari Prancis.

    Revolusi. Sepanjang abad yang lalu, orang Prancis dan orang Spanyol serta orang dari berbagai negara Eropa lainnya banyak bermukim di Aljazair. Mereka mengambil alih sepertiga wilayah Aljazair yang baik untuk ditanami dan mendapat bantuan keuangan dari Eropa. Para pemukim ini hidup seperti negara di dalam negara. Mereka mengurus kepentingan sendiri, begitu pula rakyat mengurus kepentingannya sendiri. Selama beberapa tahun sejak Aljazair resmi menjadi bagian Prancis, dan bukan merupakan tanah jajahan, rakyat Aljazair meminta untuk diperlakukan sebagaimana layaknya orang Prancis, yaitu dengan persamaan hak dan kesempatan. Namun, terdapat 10 orang Aljazair untuk setiap pemukim. Oleh karena itu,  untuk menjaga posisi peruntungan mereka, para pemukim mendesak Paris untuk menjaga hukum seperti sebelumnya. Rakyat Aljazair lalu menyadari bahwa untuk mendapatkan hak-haknya mereka harus mempergunakan kekuatan. Pada tanggal 1 November 1954, suatu organisasi yang dikenal sebagai Front Pembebasan Nasional (FLN) melancarkan perjuangan kemerdekaan. Tentara Prancis tidak mampu memadamkan pemberontakan, tetapi Prancis baru berunding dengan para pembrontak pada tahun 1960 setelah Jenderal Charles de Gaulle menduduki kursi kepresidenan sebagai presiden Republik Prancis yang kelima. Di bulan Maret 1962, persetujuan gencatan senjata ditandatangani di Evian-les-Bains, Prancis. Di bulan April, Organisasi Tentara Rahasia (OAS) yang terdiri atas tentara Prancis dan para pemukim yang menentang kemerdekaan Aljazair, memberontak melawan kebijakan Gaulle dan memulai kampanye terorisme melawan orang Islam. Akan tetapi, kekuatan OAS menjadi lemah sehingga pada tanggal 1 juli 1962 diadakan sebuah Referendum di Aljazair untuk mendukung kemerdekaan bagi Aljazair. Pada tanggal 3 Juli 1962, de Gaulle memproklamirkan atau memproklamasikan negara merdeka Aljazair.

    Sejak kemerdekaan Aljazair, pada tahun 1962. Berbagai kelompok saling bejuang untuk menguasai negara baru ini. Salah seorang pemimpin  kelompok itu, Ahmad ben Bella, mampu untuk menyatukan berbagai kelompok ini. Dia terpilih menjadi presiden Aljazair pada tahun 1963. Pada tahun yang sama, sebuah kontitusi juga disetujui. Konstitusi itu menyatakan bahwa presiden dipilih untuk masa jabatan 5 tahun dan juga menyatakan tentang badan legislatif tunggal, yaitu Dewan Nasional. Pada tahun 1964,  Ben Bella dipilih sebagai sekretaris Jenderal FLN (Front Pembebasan Nasional), yaitu satu-satunya partai politik di Aljazair. Ben Bella merupakan tokoh yang populer, teatpi banyak juga yang tidak setuju dengan berbagai kebikannya. Satu demi satu, para pemimpin rakyat yang telah bekerja sama dengannya, digeser dari kekuasaan. Berbagai organisasi penting seperti Serikat Buruh dan Asosiasi Pelajar, diambil alih oleh pemerintah.


Pertanyaan Lainnya