contoh cerpen pendidikan
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban nevvopramudya2ovtw8g
Judul Cerpen:Radi, Pak Sofyan, dan Hujan Deras yang MenerpaRadi masih di dalam angkot menuju ke kampus tempat dia kuliah. Sepanjang angkot melintas, hujan deras terus menerpa tiada henti. Padahal, saat itu adalah waktu pagi, waktu yang biasanya relatif jarang turun hujan. Dengan harap-harap cemas, Radi pun mengucap doa di dalam hati agar dia tidak terlambat ke kampus hari ini. Radi pun juga rela jika tubuhnya akan berlumur air hujan, jika sudah sampai kampus nanti.
Benar saja, Radi tiba dikampus dengan lumuran air hujan di sekujur tubuhnya. Namun Radi tak peduli, dan dia pun tetap melangkahkan kakunya ke dalam kelas. Ah, sudah kepalang tanggung, gumamnya dalam hati.
Setiba di kelas, Radi mendapati pemandangan yang membuat dia terheran. Bagaimana tidak, ruang kelas yang biasanya riuh oleh kicauan teman-temannya tiba-tiba hening. Tak satu pun teman-temannya ada di situ. Kalaupun ada orang di situ, Pak Sofyan-lah orangnya. Dosen berusia 39 tahun itu ternyata sudah ada di kelas 15 menit sebelum Radi masuk. Setelah mengucap permisi, Radi pun masuk ke dalam kelas, dan duduk di kursi kelas sebelah kanan depan yang merupakan tempat duduk favoritnya.
“Pak, teman-teman saya mana ya, kok tidak ada? Bukankah ini sudah mulai jam perkuliahan ya?” tanya Radi.
“Memang kamu belum melihat Whatsapp-mu ya? Tadi mereka bilang bahwa mereka semua hari ini tidak akan masuk, soalnya hari ini hujan deras sekali, jadi mereka sulit datang ke sini; ke kelas kita,” timpal Pak Sofyan.
“Oh iya Pak, saya sedari tadi memang tidak mengecek Whatsapp saya, soalnya telepon genggam saya mati. Ini juga mau saya isi baterainya,” ujar Radi.
Radi pun mengisi baterai telepon genggamnya dengan menggunakan charger yang ia colok ke colokan yang ada di dalam kelas. Untungnya, charge dan telepn genggam Radi tidak kebasahan seperti tubuhnya. Sebab, keduanya ia simpan di dalam bagian tas paling dalam. Dengan begitu, telepn genggamnya pun bisa ia isi baterainya dengan aman.
Setelah mencolokkan charge ke dalam colokan atau stop contact, Radi pun melanjutkan percakapan dengan Pak Sofyan.
“Jadi, untuk perkuliahan ini bagaimana Pak? Tetap berlangsung atau dibatalkan?”
“Kalau soal itu, Bapak serahkan ke nak Radi saja, bagaimana?”
Radi pun berpikir sejenak dan akhirnya keputusan pun ia ambil dengan mantap.
“Ya sudahlah Pak, kita mulai saja perkuliahan ini. Gak apa-apa saya sekarang saya belajar sendirian. Lagian kalau pulang lagi juga percuma Pak,” ujar Radi.